Ada
Apa dengan Kurma ?
Assalamualaikum warrahmatullahi
wabaraktuh.
Tak
terasa bulan suci Ramadhan semakin dekat, siklus sahur-buka akan menghiasi
perjalanan hari ikhwatifillah semua. Mengingat hal itu, tentu kita kenal baik
buah yang cukup identik dengan bulan Ramadhan, yaitu Kurma. Buah yang berwarna
cokelat dan berbentuk oval ini berasal dari Afrika Utara dan Timur Tengah. Dari
tiap daerah penghasil kurma dikenal kurma dengan nama khusus. Di antaranya
kurma Asafwi, Ambar, Ajwa yang berasal dari Medinnah. Barhi, kurma premium dari
Arab, juga Hilali dan Khalas. Kurma Ajwa, dikenal sebagai kurma nabi atau kurma
Rasullulah karena kurma ini ditanam oleh Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana sabda
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Kurma ‘Ajwah
itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun". HR. Ibnu Majah dengan
sanad yang shahih.
Kurma
dikenal sebagai buah dengan kandungan gizi yang lengkap. Kandungannya meliputi
karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, asam amino, dan lain-lain.
Menarik bahwa monosakarida yang terkandung dalam kurma tidak hanya glukosa tapi
juga fruktosa. Hal ini mudah meningkatkan gula darah yang menuru ketika
berpuasa namun setelah itu sifatnya akan sustein (stabil). Berbeda dengan gula
pasir, gula darah akan cepat naik namun cepat pula turunnya. Mineral yang
penting dalam kurma seperti Kalium yang berguna untuk kesehatan jantung dan
menetralisir asam lambung, zat besi dan vitamin B kompleks yang dapat membentuk
sel-sel darah merah sehingga mencegah terjadinya anemia dan masih banyak lagi
kandungan kurma lainnya.
Sebagai
perumpamaan, ketika berbuka puasa terdapat nasi putih semangkok dengan 300
kalori, ada daging dengan 300-400 kalori dan tujuh butir kurma dengan 300
kalori. Makanan yang dianjurkan adalah berbuka dengan kurma. Kenapa ? Nasi
cenderung bersifat fattening, vitamin
dan mineralnya sedikit dan karbohidratnya sangat dominan. Begitu juga dengan
daging yang dominan protein dan lemak. Vitamin dan mineralnya sebagaian hilang
atau habis karena harus dipanasi atau digoreng terlebih dahulu. Sedangkan kurma
kandungan gizinya masih lengkap dibanding yang lain. Itulah yang membuat kita
lebih prefer pada 7 butir kurma
daripada daging dan nasi sewaktu berbuk puasa (dr. Phaidon L. Toruan, Ahli
Nutrisi).
Selain
pendapat dokter diatas, Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk memakan kurma. Dari
Salman ibn 'Aamir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah
seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab
kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan
suci." (HR. Abu Daud dan Tirmidzi). Rasulullah juga pernah memberikan
contoh dengan kurma ketika memerintahkan
seorang sahabat untuk bersedekah : Dari Sahabat Adiy bin Hatim,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda
"Barangsiapa dari kalian yang mampu berlindung diri dari api neraka
walaupun hanya dengan sebutir tamr, maka lakukanlah". (HR. Muslim no.1016,
HR. Bukhari no.6023, dan HR At-Tirmizdi no.2415).
Adapun
tentang cara Rasulullah SAW memakan kurma antara lain dengan mencampur kurma dengan
keju, dalam HR. Abu Dawud no.3837 dan Ibnu Majah no.3343. Imam ibnul Qayyim
rahimahullah menjelaskan bahwa zubdah (keju) dapat berfungsi melunakan tinja,
melemaskan syaraf dan pembengkakan empedu dan kerongkongan. Cara lain adalah mencampur
kurma dengan mentimun, HR. Muslim no.2043, HR. Bukhari no.5440. Rasa panas yang
ada pada kurma dapat menyeimbangkan rasa dingin pada mentimun, karena mentimun
agak sulit dicerna di lambung , dingin dan kadang berbahaya.
Diantara
kurma yang dianjurkan Rasulullah SAW adalah Kurma Ajwa. Sebagaimana sabda
Rosululloh Shallallahu 'Alaihi wa Sallam : "Kurma ‘Ajwah
itu berasal dari Surga, ia adalah obat dari racun". HR. Ibnu Majah dengan
sanad yang shahih. Atau dalam hadist lain, Dalam Shahih Buhari dan Muslim,
diriwayatan oleh Saad bin Abi Waqash, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam beliau bersabda ‘Barangsiapa mengkonsumsi kurma Ajwah pada
pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena racun atau sihir'.
Wallahu A'lam Bishawab... Assalamualaikum
warrahmatullahi wabaraktuh.